Description
Dalam buku ini, teungku inong dihadirkan tidak hanya sebagai ikon atau simbol kepemimpinan (sosial) perempuan dalam lintasan sejarah Aceh, melainkan juga sebagai institusi sosial yang mampu menjembatani pendidikan agama, literasi generasi muda, dan tantangan dunia digital. Melalui pengajian (mengajar anak-anak dan remaja membaca Al-Quran), majelis taklim, pertemuan atau kegiatan sosial-kemasyarakatan lainnya, teungku inong terbukti mampu berperan dan berkontribusi membangun nilai-nilai peradaban masyarakat Aceh, terutama dalam upaya mewujudkan nilai-nilai yang adil gender. Pada akhirnya, semua itu memperlihatkan bagaimana nilai-nilai, perjuangan, dan tantangan yang dihadapi teungku inong dalam beradaptasi dengan perubahan dan tetap berdiri teguh di tengah kuatnya budaya patriarki.
